Perjuangan ku sebagai mahasiswa baru di mulai dari sekarang, pasalnya hari ini aku resmi di ‘lepas’ oleh Dekan Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala sebagai seorang Sarjana Pertanian dari jurusan Agribisnis. Dulu aku sempat berpikir, betapa menyenangkan dan leganya teman-temanku yang Yudisium mendahului aku. Tidak ada tugas yang menanti, tidak harus bolak balik ke kampus yang jaraknya subhanallah jauh sekali dari rumah, dan yang paling menyenangkan adalah tidak membebani orang tua dengan biaya kuliah yang tiap semester makin melambung tinggi.
Namun
pikiran ku salah, Yudisium adalah awal baru bagiku buat menanggung tanggung
jawab sebagai seorang ‘Sarjana’ yang memiliki kewajiban membangun bangsa dan
membantu pemerintah menciptakan lapangan kerja (Kutip pidato Dekan Fakultas
Pertanian ^.^) dengan memikirkan inovasi-inovasi baru yang terkesan fresh
dan jauh berbeda dengan yang sudah ada di dalam masyarakat.
Berat bukan?
Pasti donk
sangat berat, itu gak mudah. Orang pintar itu di dunia ini banyak, tapi orang
yang benar-benar pintar bikin peluang itu yang langka-nya ke-banget-an. Sampe-sampe
susah nemunya, hmm kata ‘nemu’ kayaknya kurang cocok. Menurutku, orang-orang
yang pintar bikin peluang itu susah di bentuknya. Bukan dalam arti di bentuk
kayak boneka lilin, lebih ke pengertian kepribadian yang cocok sebagai
pengusaha atau bahasa kerennya entrepreneur
Nah ...!
Beban gak sich kalo di kasih tanggung jawab kayak gitu. Padahal kan gak semua
orang juga punya jiwa-jiwa langka kayak aku sebutin di atas. Aku Cuma pengen
cari kerja yang menghasilkan uang halal dan bisa mengurangi beban orang tua, apalagi
Ayahku sudah pensiun dan aku tidak bisa berharap uang jajan terus-terusan sama
beliau. Sedangkan Mama hanya ibu rumah tangga biasa yang tidak menghasilkan
pendapatan Rill (Nie aku pake bahasa ekonomi ~keke. Yang artinya tidak
menghasilkan duit sama sekali)
Sudah
saatnya aku yang mencari uang – nambah lagi dech beban pikiran. Karena banyak
yang ingin aku beli. Salah satu keinginan aku itu bisa ngumpulin kaset SHINee
sampe lengkap. Kecuali yang album Jepang, mahalnya sumpeh GILA BENER, kalau
udah benar-benar kaya baru beli yang versi Jepang HoHoHoHo
Daripada
panjang-panjang aku curhatnya mending aku ceritakan aja pengalaman saat aku
yudisium tadi. Cek postingan selanjutnya ya (Aku ini kepede-an banget ya,
serasa ada yang mau baca aja postingan curhat kayak gini. Cuek cuek kucing aja,
toh namanya juga menyalurkan hobi menulis d(^__^)b
~ngintip postingan selanjutnya, come on
Komentar
Posting Komentar
Tinggalkan kesanmu ketika berkunjung