Setiap
manusia di atas tanah Allah ini pasti pernah melakukan kesalahan. Naif sekali
apabila ada satu insan saja yang mengaku dirinya selalu benar. Ketika silap
menyelip di dalam pikiran, membuat langkah yang salah dalam pengambilan
keputusasan maka itu akan membuat
sesuatu yang lebih buruk bagi dirinya atau bahkan malu.
Untuk
menutupi kekhilafan yang memalukan itu, langkah aman adalah dengan berbohong.
Sulit bagiku
untuk membedakan dirinya yang berbohong atau tidak, ketika aku juga suka
memakai kalimat berbohong untuk menutupi maluku di situ aku mempelajari gerak
gerikku. Apa yang aku lakukan ketika aku berbohong? Bagiamana perubahan suaraku
ketika berbohong? Bagaimana tatapanku saat berbohong? Semua itu aku rekam dan
simpan sebagai catatan untuk menjadikan alat penyelamat diri.
Aku tidak
ingin berpura-pura munafik dengan mengatakan “Aku tidak pernah berbohong.” Tapi
aku jujur ketika mengatakan “Aku tidak suka berbohong.”
Samakah?
Ah, apa
perlu aku jelaskan perbedaan kalimat di atas? Aku rasa kau dapat memahami
sendiri makna tersirat di balik itu.
Aku
berbohong ketika situasi menjepitku, walaupun alasan itu pun tidak akan di
sukai oleh Allah tapi aku tetap menggunakan alasan itu.
Kenapa?
Karena lebih
aman saat aku bersembunyi di balik kebohongan, tidak akan ada kritik yang
merendahkan saat aku mengungkapkan kebohongan. Aku benci ketika pandangan mata
melihatku dengan cara yang sangat bisa aku tafsirkan sebagai, “Oo ... Itu hanya
alasan bukan?”
Bagaimana
aku menghindari kebohongan itu?
Maka aku
harus menghindari perbuatan yang dapat menyebabkan aku malu. Menyebabkan aku
tidak dapat berkata jujur akan aib dan rasa maluku. Hindari itu maka aku akan
lepas dari kebohongan.
Rasa bersalah
pun tidak luput sebagai pemicu kebiasaan berbohong. Saat aku tidak ingin
melihat wajah kecewa di wajahnya (wajah orang yang aku hormati dan sayangi).
Alasan ini pun tidak aku anggap benar, walaupun aku sendiri yang melakukannya.
Hm, aku jadi
berpikir. Sepertinya apapun alasan kita berbohong, itu tidak baik, bukan
begitu?
Sudah
menjadi kebiasaan menutupi kesalahan dengan berbohong kecil-kecilan, bila di
biasakan maka akan berlanjut menjadi lebih besar.
Setidaknya,
jangan jadi orang yang mudah di bohongi. Itu lebih terhormat dari pada menjadi
orang yang jago berbohong.
Komentar
Posting Komentar
Tinggalkan kesanmu ketika berkunjung