Sebenarnya tulisan ini mau aku posting
beberapa waktu yang lalu, dan udah aku tulis di lembar word. Berhubung karena
kemarin gak ada kuota buat internetan, akhirnya tulisan ini nganggur di laptop
selama beberapa hari. Dan alasan aku untuk tetap posting tulisan ini, karena
aku anggap cerita ini ada manfaatnya buat di nikmati bagi siapa aja yang udah
berkenan mampir di blog ku yang sederhana ini.
Yah kalau gak tertarik juga gapapa toh
~*~
credit photo: Fairuz Hilwa Shahab
Kejadian ini terjadi pas aku lagi nungguin
temanku di rumahnya, katanya dia mau ganti baju dulu sekalian cuci muka biar fresh gtu. Oke lah dan akhirnya aku
terdampar di teras rumahnya yang kecil dan di temani pohon mangga yang lagi
berbuah. Sekalian mempertimbangkan buat metik tu buah dan aku selipkan di dalam
tas #JiwaMalingBanget kk~ Nah selagi nunggu temanku itu, terjadilah *aish
bahasanya .....* cerita ini. Mungkin hanya cerita biasa yang udah sering banget di baca di berbagai
media. Tapi gak salahnya donk kalau aku membagi pengalaman ku yang benar-benar
terjadi disini!?
Aku sedang duduk di kursi teras. Saking
bosannya setengah mati, semua bunga yang ada di depan mataku itu, aku pegang
dan aku petik. Sambil pura-pura menghitung wkwkwk~ nah pas lagi dalam keadaan
setengah mengantuk dan setengah bosan, aku melihat seekor induk kucing yang
memberi makan kedua anaknya. Mungkin memang tidak ada sesuatu yang special
dengan kejadian ini. Tapi yang menarik perhatian aku untuk menulis sedikit
tentang hal ini adalah bagaimana si induk kucing menyerahkan dan merelakan
makanan yang di bawa untuk kedua anaknya.
Kucing kurus berekor panjang dengan warna
putih dominan yang di bercampur hitam dan orange di kepalanya, melompat dari
balik tembok pagar, yang aku perkirakan setinggi 1,5 meter. Namun ia tidak
datang dengan tangan kosong,kalau kucing dengan ‘mulut kosong’ kali ye kk~ ,
sama seperti Papa pas pulang dari bekerja membawakan sekantong gorengan buat
cemilan anak-anaknya di sore hari, begitu pula induk kucing yang baru saja aku
amati.
Anak-anaknya yang kebetulan sedang aku
mainkan di pangkuanku, menghambur lari menuju induknya. Ku perhatikan lebih
teliti di mulutnya yang bergigi tajam ada kepala ikan. Aku nebak sch itu kepala
ikan itu sisa di makan orang, karena cuma seonggok kecil yang di bawanya dan di
jatuhkan dari mulutnya.
ia mengeong sekali, dan anaknya
mengelilinginya sambil mengeong-ngeong kecil. Aku tersenyum geli saat anak-anak
kucing itu lincah menagih makanan dari induknya.
Dan sampailah di point yang membuat aku
berniat menulis kisah ini sedikit. induk kucing tersebut menjatuhkan kepala
ikannya dan membiarkan anak-anaknya memakannya. Sang induk mundur perlahan dan
membiarkan anaknya bertengkar memperebutkan kepala ikan yang kecil itu.
Aku jadi teringat mama ku di rumah. Kadang
ketika mama masak makanan kesukaanku, mama sengaja menyisakan sebagian di
mangkuk yang lain khusus untukku. Ceritanya nie dulu kan aku masih kuliah, dan
jadwalnya padat dari pagi sampe sore, supaya aku bisa penuhin target SKS tiap
semesternya. Nah pas kayak gtu si Mama suka banget nyisain sebagian lauk
kesukaan aku. Terharu sama si Mama.
Contoh lain ketika papa membawa makanan enak
dari kantor, pas lagi ada pesta ulang tahun kantor atau lagi ada event-event
yang otomatis betebaran makanan dikantor, yah pasti tau lah gak banyak. Biasa
Papa bisa bawa pulang 4 kotak kue atau 2 kotak nasi kotak. Nah pernah satu kali,
Papa saat itu cuma bawa sebungkus. Mama bahkan nunggu aku pulang dari kuliah
untuk makan makanan itu sama-sama. Huuaaahhh Mamaku memang the best, dan aku yakin mama di seluruh dunia pasti tetap terbaik.
Apa sch yang aku dapat dari pengalamanku
ini?
Buaannyyaaakkk banget, walaupun pengalaman
itu singkat malah singkat banget. Aku rasa gak sampe 10 menit tapi terharu aja
lihatnya.
Kucing liar aja bisa gitu, kucing yang
selalu nyuri lauk kita di rumah, punya hati nurani dan jiwa ke-ibu-an yang luar
biasa. Makanya aku gak pernah marah kalau ada kucing nyuri lauk aku. Karena
mungkin itulah rezeki yang Allah berikan untuknya, meskipun aku yang kena
getahnya +____+
Nah buat kucing-kucing di seluruh dunia, kalau mau
nyuri ikan lapor-lapor dulu yah ke pemiliknya. Biar gak di pukulin
#NasihatGakWaras
Komentar
Posting Komentar
Tinggalkan kesanmu ketika berkunjung