Biaya hidup kian mahal. Hal itu
membuat Abah meminjam uang kepada renternir. Abah dipaksa untuk menandatangi
surat perjanjian hutang.
Abah yang sangat membutuhkan uang
terpaksa menyerahkan cap jempolnya di atas materai.
“Bulan depan akan aku tagih
cicilan hutangmu.”
“Baik Tuan.” Ucap Abah.
Sebulan kemudian rentenir dan
anak buahnya datang dengan membawa gergaji mesin yang kecil. Membuat Abah dan
keluarganya ketakutan.
“Mana uangku, bapak tua?”
“Maaf Tuan, panen gagal saya
tidak punya uang lagi. Untuk makan pun tidak bisa.”
“Kalau begitu akan aku ambil
sesuatu darimu.”
Abah pasrah.
Dalam sekali tebas, kedua tangan
Abah jatuh
“Lumayan buat makan malam.”
Rentenir tersenyum.
END
ih serem. rentenir macam apa itu T_T
BalasHapusRentenir Kanibal, cocok kali ya hehe
BalasHapusTerima kasih Happy Hawra sudah berkunjung dan meninggalkan komentar di postingan ini ^^