Pengarang: R.L. Stine
Copyright © 1992 by Parachute
Press Inc
Jumlah Hal: 125 Hal
“Aku bukan penakut...”
Carly beth seorang anak perempuan
bertubuh mungil yang selalu menjadi sasaran kejahilan Chuck dan Steve. Carly
beth mudah sekali di takut-takuti, walaupun ia mengakui dirinya sebenarnya
pemberani, tapi selalu saja ia kena tipuan-tipuan konyol Chuk dan Steve, bahkan
Sabrina, teman karib Carly Beth pun tidak tahan untuk tidak mengerjai
sahabatnya.
Bukan saja mudah di takuti, Carly
Beth juga sangat mudah tertipu oleh candaan Chuck dan Steve.
Pernah di jam makan siang, Chuck
dan Steve memberikan sandwich isi daging kalkun kepada Carly Beth yang sedang
kelaparan. Tanpa curiga Carly beth memakan sandwich tersebut. Ia mengunyahnya
beberapa saat sampai terasa sesuatu yang lengket dan asam di mulutnya. Saat ia
melihat potongan sandwich di tangannya, ia melihat seeokor ulat yang telah
puntung di dalamnya.
Seisi kantin saat itu tertawa
terpingkal-pingkal. Tertawa melihat Carly Beth menyantap seekor ulat hidup dan
tertawa karena ia begitu bodoh untuk kesekian kalinya terpedaya oleh Chuck dan
Steve.
Dan hari itu juga ia bertekad
akan membalas dendam.
Malam Hallowen akan segera tiba,
dan Carly Beth harus memastikan ia memakai kostum yang benar-benar menakutkan
hingga Chuk dan Steve pun pucat pasi. Setidaknya itu rencana Carly Beth sampai
ibunya membuatkan kostum bebek untuk dirinya. Menurut ibunya, anaknya itu akan
terlihat menggemaskan di malam Hallowen
Tapi Carly Beth tidak mau menjadi
menggemaskan. Ia ingin menjadi sesuatu yang menakutkan.
Ia tidak mau menjadi “makhluk
menggemaskan” pikirkanya. Ia akan mencari kostum lain yang mengerikan. Dan sore
itu ia bergegas menyusuri blok sekitar rumahnya mencari toko Hallowen yang
masih buka.
Carly Beth hampir saja putus asa.
Semangatnya langsung naik saat ia menemukan toko yang memajang topeng “lumayan”
mengerikan di etalase toko. Ia berpikir di dalam toko mungkin ada topeng yang
lebih menakutkan. Si pemilik toko yang berpakaian serba hitam, terkesan
misterius namun berbaik hati membuka
tokonya. Carly Beth langsung aja menyerbu kedalam dan melihat-lihat isi toko,
tapi ia tidak menemukan topeng yang sesuai keinginannya.
Ia ingin topeng yang benar-benar
kelihatan hidup.
Carly Beth melihat celah ke pintu
belakang dan langsung membukanya. Ia terpana karena ada puluhan topeng yang
benar-benar menakutkan di belakang sini. Si pemilik berkeras topeng itu tidak
di jual, dan Carly Beth pun berkeras ia akan membeli topeng itu.
Carly Beth memegang erat topeng
barunya. Topeng yang terasa hangat di tangannya. Ia begitu penasaran dengan
bahan topeng tersebut, karena begitu lembut. Hampir menyerupai kulit.
Bukan menyerupai kulit. Tapi
memang kulit ....
Selanjutnya Carly beth langsung
memguji coba topeng barunya. Mangsa pertamanya adalah adik laki-laki Carly
Beth, dan mangsa kedua adalah Sabrina. Kedua-duanya terkejut dan takut setangah
mati terhadap topeng Carly Beth, karena bukan hanya saja menakutkan tapi suara
Carly Beth saat memakainya pun berubah. Suara parau yang dalam dan kejam.
Carly Beth berbahagia sepanjang
malam Hallowen. Setiap pintu yang ia ketuk akan langsung terlonjak melihat dirinya
mengenakan topeng itu. Tapi malam Hallowen belum lengkap tanpa balas dendam.
Carly Beth menyusuri jalanan malam untuk mencari Chuck dan Steve. Saat
menemukannya, Carly Beth loncat dari balik semak-semak dan meraung sekeras
mungkin.
Chuck dan Steve lari
terbirit-birit, Carly Beth merayakan kemenangannya dengan suara tawa yang parau
dan mengerikan. Suaranya berubah seiring terlalu lama ia memakai topeng itu.
Tawa Carly Beth tidak bertahan
lama. Karena saat ia ingin membuka topengnya, ia tidak menemukan celah antara
topeng dan kulit wajahnya.
Karena topeng itu sudah menjadi
wajah baru Carly Beth.
Tegang. Asli tegang baca cerita
yang satu ini.
Di bab pertama R.L.Stine membawa
kita melihat kejahilan Chuck dan Steven, dan jujur aja emang benar keterlaluan
sekali candaan mereka. Walaupun bercandanya gak membahayakan, tapi makan ulat
yang masih hidup rasanya bukan kenangan yang mudah buat dilupakan. Aku mengerti
perasaan Carly yang ingin balas dendam. Apalagi seusianya. Di permalukan di
depan teman-teman sekolahnya ...
Aku paling suka bagian ketika
Carly berusaha melepas topeng yang sudah melekat di wajahnya itu. Carly sempat
mendatangi toko tempat dia membeli topeng tersebut, tapi sia-sia. Toko itu
tutup. Dan Carly butuh pemecahan masalahnya, sekarang juga.
Topeng itu bukan hanya mengambil
alih wajah Carly, tapi seluruh tubuh Carly pun ikut terpengaruh oleh topeng
itu. Seperti suaranya yang berubah, suasana hatinya yang kadang-kadang berubah
menjadi jahat, dan rasa lemah tidak berdaya akibat topeng itu.
Nah pertanyaan di akhirnya itu,
Carly bisa gak lepas topeng itu? Atau topeng itu menjadi wajah barunya?
Aku beri bintang 4 dari 5 bintang
untuk seri Goosebump yang satu ini.
Semoga review kali ini bisa
menjadi bahan pertimbangan buat membaca ulang novel ini ^^
Komentar
Posting Komentar
Tinggalkan kesanmu ketika berkunjung