#SHINeeView1stWin |
SHINee comeback dengan single
“View” yang dirilis (kurang lebih) dua minggu lalu. Aku sebagai shawol antusias
sekali mendengar mereka kembali ke atas panggung dan memberikan perfomance yang
memukau. Belum lagi single “View” yang sedang mereka bawakan adalah karya
Jonghyun SHINee. Seperti dugaanku, lagu ini memang menarik perhatian, lagunya
yang easy listening dan vokal mereka yang unik pun ikut memeriahkan, bahkan
Minho yang biasanya nge-rapp pun ikut bernyanyi di lagu ini. Dance mereka
memang gak sesulit dance-dance sebelumnya, tapi aku tetap terkesan, karena
dengan dance yang kali ini mereka berhasil menampakan sisi ceria dan masa muda
mereka.
Cuma ada beberapa hal yang
belakangan ini menjadi perhatianku. Ingat gak dulu ketika pertama kali mereka
memenangkan tropi di acara musik bergengsi, mereka menangis bahagia dan tulus
banget seperti anak-anak kecil yang bahagia mendapatkan sepeda baru karena
berhasil mendapatkan rangking pertama disekolah. Momen kayak gini selalu
berhasil membuat shawol yang menonton mereka entah live, streaming, atau di tv,
menitikan air mata. Karena perjuangan idol mereka yang tercinta berhasil
mendapatkan posisi teratas dan SHINee tidak pernah lupa mengucapkan ucapan
terima kasih pada kami, para fansnya.
Tapi seiringnya waktu, entah
kenapa kebahagian itu rasanya sirna dan tidak antusias seperti dulu. Entah
hanya perasaanku saja atau memang itulah kenyataan yang ada, kemenangan SHINee
yang ke-6 dengan single “View” tiap member hanya tersenyum bahagia. Hanya
senyum bahagia. Tidak tampak pancaran kebahagian itu di mata mereka, bersinar,
bercahaya seperti anak kecil, seperti zaman mereka baru debut dulu. Bahkan aku
masih terharu ketika melihat kemenangan mereka era “Dream Girl” yang membawa 13
piala. Tapi semenjak dari situ, kemenangan mereka hanya hal biasa.
#SHINeeView2stWin |
Kenapa?
Apa karena SHINee sudah terlalu
biasa untuk menang, sehingga kemenangan menjadi hal biasa?
Aku butuh jawaban juga itu hal
itu. Banyak spekulasi yang bisa aku jadikan jawaban untuk pertanyaanku.
Apakah rasa nge-fans-ku pada
SHINee berkurang? Tidak, kalau memang berkurang, untuk apa aku ikut
menghabiskan uang membeli album mereka hingga sekarang. Nonton Youtube habisin
paket internet demi menaikkan viewer mereka.
Apakah aku punya Idol lain yang
aku idolakan? Tidak, daridulu hingga sekarang Cuma SHINee yang ada di hati aku.
Walaupun (sekali-kali) aku menyukai grup-grup baru, mereka hanya untuk di
kagumi. Tetap tidak ada yang bisa menggantikan SHINee.
Lalu apa penyebabnya kemenangan
mereka yang kali ini aku rasakan sangat hambar?
Apa dugaanku tentang mereka
benar?
Dugaanku diperkuat saat Jonghyun
SHINee debut solo beberapa bulan yang lalu. Shawol pasti tau kalau Jonghyun
dijuluki Crying King karena ia mudah terharu dan menitikan air mata. Tapi saat
ia membawa 8 buah piala untuk debut solonya, tidak sedikitpun ia menangis.
Senyumnya pun hanya senyum bahagia. Sekali lagi aku tekankan, hanya senyum
bahagia. Padahal album solo dan lagu yang ia bawakan, diciptakan dan dicompuser
oleh dia sendiri.
Sebagai Blinger, aku mengharapkan
ekspresi lebih dari wajah Jonghyun. Karena ia member yang paling ekspresif
daripada member lain, kecuali Taemin hehe. Kayaknya maknae kita yang tampan ini
sudah bisa menggantikan kharisma Minho yang dulu terkenal dingin banget haha.
Dugaanku saat itu adalah, mungkin
dia kecewa karena lagu yang sebenarnya Grazy kalah tenar dengan Deja Bo. Karena
Deja Bo adalah lagu pendamping Grazy.
Itu dugaanku.
Tapi melihat “View” entah kenapa
dugaanku itu berbalik menjadi suatu “kebosanan” SHINee.
Apapun itu. Aku selalu bahagia melihat SHINee
menang. Itu adalah hasil kerja keras mereka, latihan tanpa henti dan diet, yang
aku rasa sangat menyiksa diri. Tulisan ini hanya sudut pandang aku sebagai
Shawol yang terkesan “egois”, yang hanya ingin melihat SHINee tertawa seperti
dulu tanpa pernah ingin tahu sakit yang mereka hadapi. Tapi aku hanya ingin
melihat ekspresi mereka yang lebih jujur seperti tahun pertama dan kedua mereka
saat debut. Aku rindu itu ....
Mungkin bukan SHINee yang merasa
jenuh dengan aktivitas mereka, atau mungkin aku saja yang jenuh melihat tawa
mereka padahal dalam hati aku punya firasat bahwa ada “sesuatu” di balik tawa
itu. Aku punya spekulasi yang lebih ekstrim sebenarnya, tapi aku takut
spekulasi ektrim itulah yang paling mendekati atau bahkan memang sesuai apa
yang ada.
Aku mencintai SHINee apa adanya
mereka, bukan apa yang mereka tampakan di depan para penggemarnya. Bahkan
sebuah tangisan yang membahana panggung pun akan terasa lebih mendekatkan aku
dengan mereka daripada tawa bahagia mereka yang rasanya sulit sekali aku
sentuh.
Akhir kata....
SHINee selalu bersinar
Love SHINee
Bukan hal yang mengherankan bagi artis yang sudah sering menang jadi bersikap santai aja pas kembali menang. Nggak cuma SHINee, EXO juga demikian. Kalau mau lebih hambar lagi, lihat para artis YG kalau menang. No celebration at all in these days. Not only because they're just acting cool, but that's they way they are.
BalasHapusBegini, analogikan saja dengan diri sendiri. Pas awal-awal ikutan nyemplung di dunia kuis, masih sering kalah, nggak pernah menang, mau menang susah banget. Tapi, sekalinya menang terasa "waaah" banget kan? The joy of the victory karena sebelumnya didapat dengan susah payah di berbagai kesempatan. Tapi setelah itu kalau sering menang ya udah menang aja, alhamdulillah dapat rejeki gratisan. Well, itu sih kalo saya yang ngerasain.
Jadi, menurutku analogi ini nggak beda jauh dengan yang dialami para artis itu. Expected. (Mungkin) saingan pas comeback or chart dikit, fans udah banyak bejibun, ya bisa lah menang. Optimis gitu. There's no surprise anymore. Mungkin itulah yang bikin mereka bersikap biasa-biasa aja.
Hai Aya ....
HapusAku rasa komen kamu paling mendekati jawaban yang aku cari. Dan menurut aku, kamu memang benar sih. Mungkin karena udah terlalu biasa, makanya ekspresinya biasa aja.
Kalau udah gini, kangen sama ekspresi idol waktu baru2 pertama kali menang hehe ....
Thanks ya udah mampir :)