Aku melambaikan tangan ke arah laki-laki yang usianya tidak terpaut jauh
dariku. Perawakannya yang tinggi dan dewasa membuat hatiku mampu berdesir untuk
kesekian kalinya.
"Apa kabarmu?" Ia bertanya saat mengambil kursi tepat di
hadapanku. Mataku yang sedari awal memang menanti kehadirannya pun enggan
berpaling dari sosok yang kurindukan.
"Aku baik." Ya Tuhan, betapa rindu aku sosok di hadapanku ini,
"Kau kelihatan berbeda dengan setelan jas dan dasi itu."
Dia tertawa, "Aku tahu. Kau pasti membandingkan aku yang dulu saat
SMA dengan sekarang kan?"
"Ternyata kau tambah cerdas menyadari isi pikiranku."
"Aku mengenalmu lebih baik daripada dirimu sendiri."
Aku terkesiap sejenak, lalu tersenyum menggodanya
"Benarkah?"
"Lihat saja nanti." Ia mengangkat tanganya hingga seorang
pelayan wanita menghampiri meja kami, "Aku ingin pesan dua porsi nasi
goreng seafood. Satu dibuat pedas dan ekstra udang. Untuk minuman aku memesan
minuman mineral tanpa es."
Sang pelayan mengangguk mengerti dan pergi menjauh.
"Bagaimana kau masih mengingat kesukaanku?" Aku takjub,
kulekatkan mata ini memandang wajahnya.
"Gampang, karena aku memang tidak bisa melupakanmu."
"Kau bicara seolah-olah tidak memiliki kehidupan yang kau jalani
sekarang."
"Di reuni ini aku ingin bebas mengingat setiap potongan kenangan
dulu yang kita lalui bersama."
"Seandainya aku bisa lebih berani untuk mengingatnya." Ucapku
sedih. Kini mataku tidak sanggup memandang wajahnya.
"Biarkan hari ini aku dan kau mengenang kenangan 10 tahun yang
lalu."
"Untuk apa? Membuat luka baru dengan pertemuan manis
ini?"
"Bukan." Ucapnya dingin.
"Lalu?"
"Untuk meyakinkan hatiku, bahwa 10 tahun kemudian akan ada reuni ini
lagi. Bahwa aku bisa melihat kehidupanmu di reuni selanjutnya."
"Lalu membiarkan hatiku terluka saat kau mengandeng istri dan anakmu
dihadapanku."
"Kau sudah membuatku terluka dengan pernikahanmu."
***
END
Neng, dikit kali..cerita ini ga seru kl cm ff😂
BalasHapusJangan banyak2 lah ... ntar ketahuan reuni sama mantan *plak XD
BalasHapus