Langsung ke konten utama

[Cerpen] Love is Blind

Malam tahun baru menyisakan suka dan duka hatiku. Suka ketika aku kau kecup dan duka ketika kau campakkan. Tidakah kau merasa perih hati oleh tajamnya butir  hujan menerpa langsung dihatiku. Ingatkah kau akan kata cinta di kala senja itu...? Sungguh indah bagaikan matahari yang tenggelam di ujung sana. Awal tahun itu kita memulai kisah baru, berharap kisah ini terjalin hingga akhir abad. Namun janji di bibir hanyalah semu, kedatangan wanita itu di hidupmu mengubah semua kisah manis menjadi racun. Racun yang siap menggerogoti seluruh tubuhku, sampai tidak tersisa setetes darah untuk ku tumpahkan.

Aku terbangun dari tidurku dan mendapati diriku tidur dipangkuanmu, mataku terbuka lebar mendapati dirimu tersenyum sambil mengelus kepalaku.

“Ada apa sayang, apakah kau bermimpi buruk?” Ucapmu penuh kasih.

Butuh waktu beberapa detik untuk menjawab pertanyaan sederhana itu. Aku tidak ingin menumpahkan mimpiku dihadapannya. Aku bangun dari pangkuannya dan mengambil sikap duduk dihadapannya. Lalu aku melingkarkan tanganku di lehernya dan membisikan dengan halus “Tidak sayang, aku hanya sedikit kepanasan. Udara disini tiba-tiba membuatku sesak.” Aku berbohong.

“Bagaimana kalau kita membatalkan piknik ini?” Tanyanya sambil mengelus kepalaku yang bersandar dibahunya.

“Jangan ...” ucapku dengan cepat sambil melepas pelukanku. “Kita sudah merencanakan piknik ini begitu lama. Baru kali ini cuaca secerah ini dan kesempatan ini jarang kita dapatkan. Biarkan aku menikmati hari ini berdua denganmu disini.” Ucapku

“Baiklah, aku juga ingin bersantai disini menikmati udara dari pepohonan dan kicauan burung di atas sana.” Ia mulai merebahkan diri di atas alas yang kami gelar tepat dibawah pohon besar dan rindang.
Melihat ia tertidur dengan wajah polosnya membuat aku ingin mengecup bibirnya. Dengan pelan aku mendekatkan bibirku dengan bibirnya dan ku kucup dalam diam. Ia membuka matanya dan tersenyum padaku lalu menarik wajahku lebih dekat kehadapannya dan mulai membalas kecupan ku. Lebih dalam dan sangat dalam dan akhirnya aku tertidur di pelukannya.

“Ah, piknik yang menyenangkan. Semoga ini akan berlangsung selamanya. “ Pintaku dalam hati

“Syukurlah pengkhianatan itu hanya dalam mimpi, aku tidak tahu apa yang terjadi apabila ia sampai meninggalkanku.” Pikiranku terus melayang seiring dalamnya dekapannya di tubuhku, dan aku kembali kedunia mimpi untuk mencari keindahan cintanya dihatiku.

                                                                            ***
“Sayang, apa kau sudah tidur?” Tanyaku pelan. Untuk memastikan ia sudah tidur, aku melambaikan tanganku dihadapan wajahnya dan tidak ada reaksi apapun diwajahnya. “Bagus, gadis ini sudah tidur.” Pikirku.

Aku melepaskan dekapanku dengan pelan-pelan dan perlahan. Aku tidak ingin membangunkannya, bukannya karena tidak ingin menggangu istirahatnya tapi aku tidak ingin ia tahu apa yang akan aku lakukan. Aku sudah bosan terus bersama dirinya, dia sebenarnya gadis yang baik. Namun ia sungguh membosankan, selama 3 tahun aku menjadi kekasihnya hanya pelukan dan ciuman yang ia berikan. Aku ingin lebih, aku ingin memuaskan nafsuku.

Aku berjalan menjauhi dirinya dan menemui wanitaku disana. Wanita yang mampu memberikan apapun yang kuminta, ia memang tidak kaya namun ia memiliki nafsu yang sama besarnya dengan diriku. Sehingga aku akan terpuaskan jiwa dan raga bila bersamanya.  Aku berjalan menjauhi lokasi piknikku dan mendekati wanita yang telah menungguku di rumah mungil di seberang sana. Dan disanalah aku memulai cintaku sebenarnya, cinta antara laki-laki dan wanita.
***
Aku terbangun dan mendapati kekasihku tertidur dengan pulas disisiku, aku ingin membangunkannya karena ini sudah saatnya untuk kembali kerumah. Aku tidak ingin membuat orangtuaku cemas karena kepergianku yang tertalu lama. Seakan mendengar pikiranku, ia terbangun dan langsung memandangku dengan tatapan hangatnya. “Aneh, kenapa ia begitu segar. Tidak tampak seperti orang yang baru terbangun dari tidur pulas.” Pikirku

“sudah sore, kita harus kembali kerumah mu sebelum malam hari atau ayahmu akan menggantungku.” Ucapnya sambil tersenyum

“Aku akan berkemas, membersihkan sisa makanan dan sampah yang telah kita buang disini. Bagaimana kalau kau membantuku juga.” Pintaku

“Tentu saja, apapun demi dirimu aku rela.” Ia mulai menggombal seperti biasa dan hal tersebut selalu bisa membuatku tersenyum.

Setelah aku membersihkan tempat tersebut, ia membantuku membawa barang-barang ke dalam mobil dan kami meninggalkan tempat itu. Sambil membawa kenangan antara ia dan aku, kenangan manis dan indah, bersamanya dibawah pohon dan merasakan hangat peluknya. “Ahh sungguh indah.” Pikirku ....

“Aku mencintaimu sayang...” Ucapku

Ia memandangku lama dan kemudian tersenyum sambil menjawab “Aku juga”
***
“Ah aku tepat waktu, ia masih tertidur pulas disini.” Ucapku senang dan dengan pelan-pelan aku melangkah disampingnya dan berpura-pura tidur. “Senang sekali aku setelah menemui wanita itu, rasanya seperti melepas dahaga setelah menahan rasa ini sekian lama.” Pikirku

Aku merasakan ada gerakan disampingku dan aku merasakan ia menatapku. Aku takut tidak dapat mempertahankan posisi tidur ini, maka aku pura-pura terbangun dan mendapati dirinya tengah memandang diriku. “Sial, apa ia tahu sesuatu..?” Pikirku. Aku tidak ingin mengambil resiko dan tanpa berpikir panjang aku mengajaknya pulang, aku tidak ingin ia melihat ada perubahan yang mencurigakan dalam diriku.

“sudah sore, kita harus kembali kerumah mu sebelum malam hari atau ayahmu akan menggantungku.” Ucapku sambil tersenyum semanis mungkin

“Aku akan berkemas, membersihkan sisa makanan dan sampah yang telah kita buang disini. Bagaimana kalau kau membantuku juga.” Pintanya

“Tentu saja, apapun demi dirimu aku rela.” Jawabku dengan riang, “Tentu saja, apapun demi hartamu aku rela.” Koreksi ku dalam hati

Aku membantu gadis itu membersihkan sampah-sampah bekas sisa kami makan dan setelah aku memasukan semua perlengkapan dalam mobil aku, aku langsung meluncur menuju rumahnya. Di dalam perjalanan, aku melihat ia tersenyum sendiri sambil memandangku dan tiba-tiba .....

“Aku mencintaimu sayang...” Ucapnya sambil tersenyum bahagia

Aku terdiam beberapa saat untuk mencerna kalimat yang tiba-tiba seperti itu. Aku harus menyiapkan jawaban yang meyakinkan. “ Aku juga ....”

Dan ia tersenyum, artinya jawabanku berhasil meyakinkannya. Aku pun tersenyum puas bahagia dan tidak perlu khawatir  kebohonganku akan terbongkar. 







Komentar

Postingan populer dari blog ini

[SINOPSIS] Spring In London - Ilana Tan

Judul : Spring In London Pengarang : Ilana Tan Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Jumlah Halaman : 238 halaman  Cetakan : kesepuluh Agustus 2011 Naomi menelan ludah dengan susah payah. Air mata mulai membayang dimatanya.  “Sekarang kau tidak akan bisa lagi memandang ku tanpa memikirkan apa yang pernah terjadi antara aku dan kakakmu.” “Tidak ... itu tidak benar.” “Dan aku tidak bisa memandangmu tanpa teringat pada kakakmu dan apa yang pernah dilakukannya padaku.” Kata-kata yang diucapkan dengan tajam dan jelas itu menghujam jantung Danny. Dadanya terasa sakit dan sekujur tubuhnya lumpuh. Ia menantap Naomi tanpa berkedip, tanpa bernapas. Ia membuka mulut, namun tidak ada suara yang keluar. Naomi Ishida adalah gadis keturunan Indonesia – Jepang, dan dia merupakan saudara kembar Keiko Ishida (baca Winter in Tokyo). Berbeda dengan Keiko, Naomi memilih karir sebagai seorang model dan menetap di London. Karirnya sebagai model sangat sukses sehingga setiap pemotret

[SINOPSIS] Detektif Conan 70

Dapat juga komik kesukaanku ini di toko buku, padahal jatah terbitnya itu tanggal 30 november kemarin, tapi di toko buku Banda Aceh baru adanya sekarang. Tapi peduli amat lah, amat aja gk begitu peduli, nah Lho ...!!?? Tapi whatever lah, yang pasti komik ini udah ada ditangan, jadi kenapa harus pusing (^0^). Dan seperti biasa aku juga mau ngeringkas sedikit isi komik  Detektif Conan 70, check it out >>>

Book Review: Damn! It's You - Pelangi Tri Saki

Semua Orang Punya Masalah, Tapi Tidak Semua Orang Mampu Menyelesaikannya Judul Buku: Damn! It’s You! Penulis: Pelangi Tri Saki Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama Cetakan ke-1: Januari 2017 Tebal: 232 halaman ISBN: 978-602-03-3661-9 Tidak dipungkiri, banyak sekali penulis-penulis muda yang terlahir dari akun kepenulisan, wattpad. Salah satunya adalah karya pertama Pelangi Tri Saki diterbitkan Gramedia dengan judul Damn! It’s You yang merupakan seri kedua ‘You’. Tulisan yang khas remaja dan banyak menyelipkan percakapan lucu khas anak-anak SMA membuat karyanya banyak dikenal. Setelah sukses dengan seri pertama Hey! You! Diharapkan novel kedua ini akan mengikuti jejak terdahulunya. Dengan mengambil kehidupan SMA, Saki mengajak pembaca untuk mengenal pasangan lucu yang kelakukannya berhasil mengocok perut pembaca. Nigi, seorang cewek yang terkesan tomboy dan cerewet tidak sengaja bertemu dengan Saba, cowok dengan muka datar tanpa ekspresi sama sekali. Diperpa