Senja menyapa keheningan. Lalu keheningan membalas dengan
dengkuran alam yang sombong. Tidak terlintas bahwa senja adalah pembawa
keheningan itu sendiri. Sama seperti aku yang terlalu angkuh untuk menerima
kehadirannya setelah melepas kepergian sosok sempurna kekasih hatiku.
Kau sendiri yang memaksa hadir. Memaksa aku untuk
mencintaimu. Memaksa aku untuk tersenyum dan parahnya, memaksa aku untuk
meninggalkan keangkuhanku untuk hidup bersamamu.
Hah! Tidak akan ....
Maaf bila kau kecewa. Tapi seharusnya kau tidak memaksa aku
untuk balik mencintaimu. Karena keangkuhanku pula, kau dan aku akan ikut
tersakiti.
Tahukah kau?
Bahwa saat kau mulai berpaling dari diriku, disini aku
merasakan bahwa keangkuhanku adalah cinta sejati yang aku cari. Kini kau pergi
menjauh, tak pernah kembali.
Senja, tahukah kau?
Aku rela memberikan semua keheningan yang aku ciptakan untuk
menyapa dirimu lagi.
Tapi itu tak akan pernah terjadi, karena senjamu tidak pernah
dapat aku nikmati lagi.
Komentar
Posting Komentar
Tinggalkan kesanmu ketika berkunjung