Langsung ke konten utama

[Celoteh] Banjir Kiriman di Meulaboh Bikin Hati Dag Dig Dug



Ini tahun ke-2 aku tinggal di kota kecil Meulaboh. Dan ini tahun ke-2 juga aku di buat dag dig dug ketika musim hujan tiba.

Pasalnya, Meulaboh ternyata cepat sekali banjir kalau hujan turun. Bahkan di tengah kota pun bisa digenangi air, meski hujan (dengan intesitas deras) hanya selama 2 jam.

Syukurnya, aku tinggal di daerah Kampung Mesjid Tuha yang agak “aman” dari situasi banjir. Bahkan tahun pertama aku pindah ke Meulaboh, hujan deras mengguyur Meulaboh selama 3 hari 2 malam, tapi Kampungku masih aman-aman aja. Cuma yah becek gak bisa dihindari. Halaman juga tergenang air. Cuma di beberapa kampung di kecamatan lain, rumah-rumah penduduk ada yang tenggelam.

Itu menyedihkan banget ....

Bahkan jalan-jalan yang menghubungkan ke luar kota, beberapa ada yang putus total. Suamiku sempat kejebak gak bisa pulang saat itu. Maklum, suami kerja agak jauh. Sekitar 2 jam perjalanan menggunakan mobil.

Tapi tahun ini jantungku berdebar lebih kencang.

Tanggal 12 desember 2015 beberapa kampung tetangga mendapat banjir kiriman dari kecamatan lain. Agak ngeri sih, soalnya pas tanggal 12 itu, kampung kami sama sekali gak hujan. Cuma mendung dan kadang-kadang gerimis, tapi air sungai meluap dan mulai membanjiri beberapa rumah di kampung tetangga. 

Ini penampakan air meluap hingga ke badan jalan, padahal hujan gak ada turun malam itu.


Terus kenapa aku khawatir?

Ya iya lah. Jarak antara kampungku dengan kampung tetangga gak begitu jauh, jadi aku berpikiran, seandainya kampung sebelah aja udah kemasukan air, gimana dengan kampungku? Aku terus kepikiran, gak hujan aja kampung sebelah bisa banjir, gimana kalau hujan deras.

Itu asli gak bisa bikin tidur nyenyak, karena tengah malamnya kampung kami baru hujan deras.

Deras banget!!



Besoknya, tanggal 13 desember 2015, mimpi buruk jadi kenyataan. Kampung-kampung tetangga mulai kebanjiran. Air sungai udah meluap sampai ke atas badan jalan dan tinggi banjirnya sebatas di atas mata kaki orang dewasa. Arusnya kencang pula. Seandainya bawa motor, harus hati-hati jangan sampai ke seret arus. Malah beberapa bapak-bapak lebih milih mendorong motornya di atas banjir, meski banjirnya gak terlalu tinggi.

Kalau untuk di rumah-rumah atau lorong-lorong, banjir udah mencapai pinggang orang dewasa. Malah rumah udah gak bisa selamat dari korban air banjir. 

ini kampung tetangga, agak dekat dengan kampungku.

Ini sama juga. Kalau masuk ke dalam, air mencapai pinggang dewasa.

Ini di atas badan jalan. Meski gak terlalu dalam, tapi airnya deras banget

Suami dan Anak ^^

sepanjang jalan banjir

tepi badan jalan dekat kampungku. Udah hampir naik juga, cuma masih aman.


Allhamdullah, kampungku aman-aman aja. Malah lebih dari aman, sisa hujan malam itu pun langsung mengering karena siangnya ada matahari yang bersinar.

Masalahnya, meski udah sore kampung-kampung tetangga itu air makin meluap dan makin tinggi. Padahal hari itu sama sekali gak ada hujan.

Pas nengok berita, dugaanku benar, kalau banjir kiriman itu datang dari kampung-kampung kecamatan lain. Dan ternyata banjir mereka lebih parah daripada kampung yang ada di kampung  tetangga.

Ckckck .....

Bayangin aja, sawah-sawah baru aja di semai benih, tapi dalam sehari itu HILANG TOTAL. 

sawah yang terendam banjir

Sawah terendam banjir

disini padahal ada pondok kecil gitu. Tapi hilang entah kemana


Kalau udah gini, bingung mau nyalahin siapa.

Padahal kalau ngelihat intesitas hujan yang turun, gak seharusnya terjadi banjir kayak gitu. Kalau hujan terus banjir, mungkin lumrah, nah kalau gak hujan tapi banjir kan itu menakutkan. Aku jadi ngerasa takut, gimana kalau sempat hujan gak berhenti selama 3 hari berturut-turut? Pasti gak terelakan banjir itu.

Dari kejadian ini boleh aku berharap?

Yah meski harapanku hanya menjadi sekedar harapan, tapi gak ada salahnya kan.

Harapan adalah doa, dan siapa tahu doa aku di dengar oleh-Nya kan ^^

Harapanku, aku ingin kampung-kampung ini mendapat perhatian khusus dari pemerintah daerah. Karena kampung-kampung ini sebagian besar penghasilan dari bertani, bayangin aja seberapa besar kerugian yang mereka dapat ketika hasil panen hancur total. Belum lagi kerugian material yang dialami warga. Trus gimana warung-warung kecil yang harus tutup karena barang dagangannya rusak kena banjir.

Sakit hati pasti kan. Hati mereka pasti menjerit, gak hujan tapi kok kena imbas banjir. Terus apa yang salah coba? Mereka pasti mau protes, tapi protes sama siapa? Trus kalau protes, di dengar gak?

Dan berharap pemerintah juga mencari tahu apa penyebabnya, serta mencari solusinya.

Yah namanya juga harapan. Entah kedengar atau gak, yah tetap berharap ^^

Tapi pengalaman banjir kayak gini termasuk baru buat aku. Soalnya selama aku tinggal di Banda Aceh, gak pernah banjir kayak gini. Palingan Cuma tergenang aja di halaman.

Ada hal menarik pas banjir ini, anak-anak kelihatannya senang banget main air. Ibu-ibu dan bapak-bapak pada cuci motor dengan air banjir yang ngalir deras di atas badan jalan. Terus juga ada bapak-bapak pasang perangkap ikan.

Terbersit rasa senang juga ngelihatnya. Ada kebahagian di balik luka yang tergores. Ada senyum di balik tangis.

Hari ini, matahari bersinar terang. Aku harap banjir di beberapa kampung sudah surut dan mereka bisa memulai aktivitasnya kembali seperti semula. Sama seperti matahari yang bersinar terang, aku harap kehangatan itu akan membawa harapan baru di hati mereka masing-masing. Menganggap musibah banjir kali ini adalah salah satu skenario yang Allah berikan agar kita bisa lebih pandai bersyukur.

Terutama buatku....

Karena sepeduli apapun aku terhadap musibah yang mereka alami, aku tidak akan pernah bisa mengerti bagaimana perasaan mereka sesungguhnya. Jadi yang bisa aku lakukan adalah mencoba memahami penderitaan mereka dan jadikan pemahaman itu sebagai alat cambuk untuk membuat aku tidak hanya mengeluh dengan keadaan hidup yang aku jalani.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

[SINOPSIS] Spring In London - Ilana Tan

Judul : Spring In London Pengarang : Ilana Tan Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Jumlah Halaman : 238 halaman  Cetakan : kesepuluh Agustus 2011 Naomi menelan ludah dengan susah payah. Air mata mulai membayang dimatanya.  “Sekarang kau tidak akan bisa lagi memandang ku tanpa memikirkan apa yang pernah terjadi antara aku dan kakakmu.” “Tidak ... itu tidak benar.” “Dan aku tidak bisa memandangmu tanpa teringat pada kakakmu dan apa yang pernah dilakukannya padaku.” Kata-kata yang diucapkan dengan tajam dan jelas itu menghujam jantung Danny. Dadanya terasa sakit dan sekujur tubuhnya lumpuh. Ia menantap Naomi tanpa berkedip, tanpa bernapas. Ia membuka mulut, namun tidak ada suara yang keluar. Naomi Ishida adalah gadis keturunan Indonesia – Jepang, dan dia merupakan saudara kembar Keiko Ishida (baca Winter in Tokyo). Berbeda dengan Keiko, Naomi memilih karir sebagai seorang model dan menetap di London. Karirnya sebagai model sangat sukses sehingga setiap pemotret

[SINOPSIS] Detektif Conan 70

Dapat juga komik kesukaanku ini di toko buku, padahal jatah terbitnya itu tanggal 30 november kemarin, tapi di toko buku Banda Aceh baru adanya sekarang. Tapi peduli amat lah, amat aja gk begitu peduli, nah Lho ...!!?? Tapi whatever lah, yang pasti komik ini udah ada ditangan, jadi kenapa harus pusing (^0^). Dan seperti biasa aku juga mau ngeringkas sedikit isi komik  Detektif Conan 70, check it out >>>

Book Review: Damn! It's You - Pelangi Tri Saki

Semua Orang Punya Masalah, Tapi Tidak Semua Orang Mampu Menyelesaikannya Judul Buku: Damn! It’s You! Penulis: Pelangi Tri Saki Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama Cetakan ke-1: Januari 2017 Tebal: 232 halaman ISBN: 978-602-03-3661-9 Tidak dipungkiri, banyak sekali penulis-penulis muda yang terlahir dari akun kepenulisan, wattpad. Salah satunya adalah karya pertama Pelangi Tri Saki diterbitkan Gramedia dengan judul Damn! It’s You yang merupakan seri kedua ‘You’. Tulisan yang khas remaja dan banyak menyelipkan percakapan lucu khas anak-anak SMA membuat karyanya banyak dikenal. Setelah sukses dengan seri pertama Hey! You! Diharapkan novel kedua ini akan mengikuti jejak terdahulunya. Dengan mengambil kehidupan SMA, Saki mengajak pembaca untuk mengenal pasangan lucu yang kelakukannya berhasil mengocok perut pembaca. Nigi, seorang cewek yang terkesan tomboy dan cerewet tidak sengaja bertemu dengan Saba, cowok dengan muka datar tanpa ekspresi sama sekali. Diperpa