Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2015

[Flashfiction] Barang Titipan

Aku bukan pengingat jalan yang baik. Hingga tugas yang diberikan ibu mertua terasa sangat mengancam pikiranku. Ingin kutolak, tapi takut ia tersinggung. Ingin kujelaskan alasannya takut ia berpikir aku hanya mengelak. Padahal jujur, aku akan bersedia mengantarkan barang titipannya, kemana pun juga, asal ada seseorang yang mau menemaniku. “Kamu harus sendiri!” Titahnya bagaikan Ibu Suri kerajaan di hadapanku. Kuambil alamat yang diletakan ibu di atas meja. Lalu aku melangkah keluar rumah dengan diikuti tatapannya. Aku berjalan mengikuti alamat pemberian ibu. Kutanya sana sini dan sering berakhir dengan gang buntu. Kulihat pemuda tampan yang sedang merokok di kedai kecil. Kuhampiri dan kutanya alamat ditanganku. “Mbak serius mau kesitu?” Aku mengangguk. Menjelaskan ibu mertuaku yang menyuruh. Dia ragu-ragu. Lalu akhirnya ─ dengan muka murung ─ ia menuntunku ke alamat tersebut. Ketika sampai disana, aku dipaksa melayani seorang tamu laki-laki. “Barang titipan

[Review Skincare] Ovale Facial Mask Lemon

Paduan Ekstrak Lemon dengan Vitamin A, C dan E pada Ovale Facial Mask Lemon membantu membersihkan, merawat kekencangan, menyegarkan dan membantu merawat kulit berjerawat. Diperkaya Ekstrak Ganggang untuk membantu menjaga kelembaban kulit wajah. Sangat mudah digunakan dan membantu mengangkat sel kulit mati. Wajah terasa halus, terasa kencang, segar dan membantu merawat kulit berjerawat. Oleskan pada wajah dan leher yang bersih dan kering kecuali bagian mata dan bibir. Biarkan selama 10-15 menit hingga mengering. Basuh dengan air hangat hingga bersih. Setelah beberapa minggu lalu nyobain yang tomato, aku kapok gak mau beli lagi. Akhirnya aku pilih yang lemon karena sesuai dengan masalah kulit wajahku, yaitu berminyak dan jerawat (kadang-kadang kalau lagi “datang bulan”). Tekstur dan sensasi ketika kita pakai di wajah itu sama aja dengan tomato, gak ada bedanya. Cuma wangi yang lemon lebih menyengat, terasa kayak kita sedang taruh lemon di wajah. Nah setelah bil

[Cerpen] Sahabat yang Patah Hati

Dara mengamati ponsel di tangannya. Berkali-kali gadis mungil itu menimbang-nimbang ponsel bewarna putih gading itu, berkali-kali juga denting yang menandakan ada pesan masuk itu ingin diabaikan. Tapi tidak bisa. Walaupun ia mencoba mengabaikan denting halus ponselnya, tapi ia tidak bisa. Terlebih lagi karena ia tahu siapa yang mengiriminya pesan bertubu-tubi itu. Dengan nafas tertahan dan mengucapkan mantera penenang diri, ia membuka pesan itu. Dar, gue butuh lo! Pesan itu berbunyi. Ada rasa dingin yang merayap ke hati Dara membaca pesan itu. Padahal siang itu lumayan terik. Ada apa Jo? Sent Lo harus nemenin gue ke mall. Ada kaos yang pengen gue pake buat karnaval band ntar malam. Dara ingin bertanya kenapa ia tidak mengajak Saras, pacarnya. Tapi pertanyaan itu ia urungkan. Oke. Jemput gue kalau gitu . Akhirnya itu yang berani Dara ketik. Ia terlalu naif untuk bisa menyangkal perasaan ini untuk Jona. Dan bodohnya, Jona mengetahui perasaan itu

[Review Skincare] Ovale Facial Mask Tomato

Panduan Ekstrak Tomat dengan Vitamin A dan E pada Ovale Facial Mask Tomato membantu membersihkan, merawat kekencangan, menyegarkan dan memperlambat tanda-tanda penuan dini. Diperkaya Ekstrak Ganggang untuk membantu menjaga kelembaban kulit wajah. Sangat mudah digunakan dan membantu mengangkat sel kulit mati. Wajah terasa halus, terasa kencang, segar dan tampak lebih awet muda. Oleskan pada wajah dan leher yang bersih dan kering kecuali bagian mata dan bibir. Biarkan selama 10-15 menit hingga mengering. Basuh dengan air hangat hingga bersih. Aku lagi iseng cari-cari masker, dan emang lagi suka nyoba-nyoba berbagai macam merek masker. Tapi karena lagi cocok sama produk ovale, aku pengen coba varian baru. Pilihan aku jatuh ke masker berbentuk pasta yang   ekstrak tomat. Aku suka baunya dan bentuknya yang lengket benar-benar melekat di kulit wajah. Efeknya setelah pemakaian sama seperti masker lainnya, kencang di kulit dan nyaman. Paling aman itu karena gak a

[Cerpen] Sekedar Basa-basi

Hampir sebulan ini aku tidak melihat aktivitas dirinya di Facebook. Rasa rindu menguak hebat ketika aku akhirnya merasa kehilangan kehadirannya. Biasanya tegur dan sapa tidak pernah lupa dia berikan kepadaku ketika melihat aku aktif di facebook, walaupun itu hanya sekedar Like atau Comment di postingan, pokoknya kehadirannya dirinya sudah biasa bagiku. Sampai hari ini,   tepatnya tadi pagi. Aku melihat dirinya mengupload sebuah foto baru. Aku yakin itu foto liburannya. Aku tidak ingin bertanya, karena status aku dan dia hanya sebatas sahabat, hanya saja diam-diam aku memikirkannya. Membayangkan kalau aku dan dirinya menjalin hubungan yang lebih terasa nyata daripada sekedar keakraban di facebook, selalu berhasil membuat sudut bibirku tertarik membentuk senyum. Bodohnya aku! Aku ingin memberi sebuah comment pada foto yang di upload, tapi aku tidak berani. Menyapa sekedar basa-basi pun tidak berani. Sungguh pengecut diriku ini. Terkadang memiliki sifa

[Cerpen] A Day Without You

Kusilangkan kaki dan kubersandar pada sofa biru sebuah mini cafe yang menjual ice cream. Kusendok kecil-kecil ice cream dan menikmati sensasi dinginnya menyentuh dinding-dinding langit mulutku. Pandanganku beralih pada pasangan mesra yang sedang memilih gaun di sebuah butik ternama. Aku tersenyum kecut. Potongan ingatan-ingatan indah itu kembali lagi. “Gimana kalau yang ini?” Dirimu menunjuk pada gaun hitam sebatas lutut. “Kenapa hitam?” Aku bertanya dengan bibir kecut. Hampir seluruh koleksi baju dan gaunku berwarna hitam, kalau tidak hitam pasti agak gelap.

[Cerpen] Bicaralah!

  Diikutkan untuk Ramadhan Giveaway dengan tema [WEDDING]  *** Saras menggenggam amplop putih di kedua tangannya. Menanti-nanti bahagia kedatangan suaminya yang ia perkirakan akan pulang sebentar lagi. Ia akan memberi kejutan kepada suaminya. Sengaja tidak melalui telepon ataupun sms, ia ingin suaminya melihat langsung. Dan membayangkan itu semua membuat Saras senyum-senyum sendiri. Suara mobil terdengar di halaman rumah. Dengan sigap Saras melompat dari sofa dan berjalan mendekati pintu. Menyambut sang suami. Jona, laki-laki muda yang tampan itu tersenyum menenangkan pada istrinya. Tapi senyum itu adalah senyum rutinitas yang ia lakukan selepas kerja, untuk menghargai sang istri yang rela menantinya. “Gimana harimu, Jo?” Saras mengambil tas kerja suaminya dan melepaskan sepatunya. Jona melonggarkan dasinya dan membuka beberapa kancing kemejanya. Ia bersandar pada sofa dan menarik nafas lega. Seperti bebannya tertampung oleh sofa bewarna putih bersih