Usia pacaranku dengan Candra Putra masih terhitung baru. Aku bertemu dengannya karena dikenalkan oleh sahabatku, Rena, yang sangat hobi mencomblangkan aku dengan teman-teman abangnya. Ia mungkin menganggap serius ucapanku saat aku mengatakan aku ingin punya pacar yang dewasa dan harus lebih tua dariku. Dan ia benar-benar, pemburu yang handal. Semua laki-laki yang berusia dua atau tiga tahun lebih tua dariku pasti akan ia kenalkan denganku. Rena serius mencomblangkan aku, karena ia tidak betah melihatku duduk di pojok seorang diri dengan headset menyumbat kuping dan laptop di tangan, menikmati wifi gratis kampus untuk mendownload secara ilegal konser SHINee yang di adakan di Tokyo Dome. Katanya aku harus menikmati hidup dengan pria-pria dunia nyata, bukannya dunia khayalan yang sulit di jangkau. “Setidaknya mereka adalah laki-laki yang tidak akan pernah mengecewakanku.” Itu kalimat andalanku ketika Rena mulai berceramah. Candra perfect . Maksudku bukan secara fisi
The where my two eyes finally rest