Ketika Dara memutuskan untuk
menghilang dari kehidupan Joe, maka ia telah melepaskan sebagian hatinya
menghilang. Ia berjalan menjauhi suara Joe yang terus memanggilnya.
“Dara!” Teriaknya, “Dengarkan
aku!” Joe membalik tubuh mungil dara hingga wajah mereka saling berhadapan satu
sama lain.
“Silahkan menghilang dari
kehidupanku, Joe. Melihatmu hanya membuatku sakit hati.” Dara menghempaskan
pegangan Joe dari kedua lengannya.
“Bagaimana aku bisa pergi bila
air matamu saja menjadi jarum yang akan menusuk hatiku.”
“Kalau begitu kenapa kau masih
menyakitiku?”
“Kau salah paham. Lihat aku!”
Dara menuruti keinginan Joe dan
memandang laki-laki tampan pemilik rahang tegas yang menawan.
“Aku mencintaimu. Bahkan langit
akan menjelaskannya padamu bagaimana perasaanku padamu.”
“Oh ya? Kalau begitu buktikan.” Ucapnya sinis
Joe memejamkan matanya damai.
Wajah gusarnya berganti dengan tenang dan bagaikan bayi. Entah keajaiban apa
yang terjadi, tapi tiba-tiba saja hujan turun dan membasahi kedua insan ini.
“Saat kau pejamkan matamu,
rasakan apakah ada aku disana? Kalau kau dengan jujur mengatakan ‘tidak’ maka
aku akan pergi meninggalkamu dengan segala salah paham yang sulit aku jelaskan.
Tapi bila kau menjawab ‘iya’ maka aku akan bertahan menjadi pengeranmu.”
Dara merasakan hujan membasahi
bibirnya, matanya dan wajahnya yang halus. Tidak pernah ia merasa selega ini
saat hujan turun. Biasanya hatinya gundah dan selalu bersikap sentimental saat
hujan turun. Apakah ini perasaan Joe sebenarnya? Selalu berhasil membuat
jiwanya hangat dan teduh di saat hujan bersemayam di langit?
“Buka pelan matamu, dan katakan
apa yang kau lihat?”
Dara membuka matanya, ia menatap
lurus pada laki-laki yang dicintainya.
“Pelangi yang indah.”
“kau tau kenapa ada pelangi di
mataku?”
Dara menggeleng pelan.
“Itu karena, saat aku
memandangmu, kau lah pelangiku. Bayangan pelangi dimataku adalah pantulan bayangan
dirimu, Dara.”
Dara terharu mendengar pernyataan
cinta yang selalu berhasil berlinangan air mata. Ia memeluk erat leher Joe dan
tidak ingin pernah melepaskannya.
Dua insan itu melangkah menyusuri
jalanan basah, mencari jalur kemana takdir akan membawa kisah cinta mereka.
Selama mereka berada di jalur
yang sama, maka mereka akan menemukan jalan kehidupan yang jauh lebih baik. Menemukan
sepotong hati untuk saling berbagi. Menemukan kebaikan yang akan mereka dapatkan saat mereka selalu berdua, berbagi kisah yang tidak dapat di pungkiri telah di tulis oleh tangan Tuhan
Karena kaulah kehidupanku ~
Komentar
Posting Komentar
Tinggalkan kesanmu ketika berkunjung