Dear Zayan ...
Ini surat cinta pertama yang Bunda
tulis untuk Zayan. Coba Bunda ingat-ingat berapa usia Zayan sekarang? Oh ya!! Sebentar
lagi Zayan genap 16 bulan kan, tepatnya besok.
Sangat disayangkan yah, Zayan belum
bisa baca surat cinta Bunda ini. Tapi tidak masalah, karena Bunda yakin, ketika
Zayan sudah pandai membaca dan menggunakan internet, Zayan pasti akan menemukan
surat cinta ini.
Surat ini ingin Bunda ungkapkan
betapa bahagianya Bunda kehadiran Zayan. Betapa Bunda selalu merindukan tawa Zayan
dengan gigi bawah yang masih berjumlah 4 biji. Lucu sekali ...
Zayan tau tidak?
Ibu Bunda (Nenek Zayan) selalu
memaksa Bunda untuk mencari pekerjaan, katanya agar tidak rugi Bunda di
kuliahkan hingga mencapai sarjana. Bunda bukannya tidak ingin dapat pekerjaan, malah
sangat ingin, agar Bunda bisa memenuhi dan memanjakan Zayan dengan semua
kesukaan Zayan, tapi adakalanya Bunda tidak bisa jauh dari Zayan, dan hati
Bunda tidak pernah tenang.
Di satu sisi melihat Bunda bekerja,
adalah impian Nenek Zayan.
Tapi di sisi lain, Bunda tidak akan
sanggup berpisah dengan tawa Zayan yang menggemaskan. Segala penat Bunda
mengurus rumah tangga akan hilang begitu melihat Zayan tersenyum dan berlari ke
Bunda lalu memeluk Bunda erat. Meski Bunda yakin, Zayan ada maunya kalau udah
peluk-peluk Bunda ^^
Apa Zayan marah seandainya, bila
suatu hari Bunda tidak bisa mengabulkan keinginan Zayan untuk beli mainan baru,
beli baji baru atau makan-makan enak setiap hari?
Apa Zayan kesal bila melihat
teman-teman Zayan punya sepeda baru, sedangkan Zayan tidak punya?
Apa Zayan benci ketika melihat
teman-teman Zayan bisa pergi kemana pun juga tanpa takut kepanasan atau
kehujanan karena mereka punya mobil sedangkan Zayan tidak?
Kalau jawaban Zayan, Iya ... Maafkan
Bunda ya sayang. Bukan keinginan Bunda untuk tidak bisa memenuhi permintaan
Nenek Zayan supaya Bunda cari pekerjaan. Tapi ego Bunda yang terlalu besar
untuk tetap memiliki senyum Zayan setiap hari selalu mengalahkan akal sehat
Bunda.
Kalau jawaban Zayan, tidak ....
Terima kasih sayang. Itu membuktikan bahwa Zayan memiliki perasaan yang sama
dengan Bunda. Yaitu kita tidak bisa saling berpisah jauh meski hanya sesaat.
Semoga isi hati Bunda yang singkat
ini akan bisa terus Zayan ingat hingga Zayan dewasa dan memiliki istri ya.
Apalagi kalau istrinya bernasib sama seperti Bunda, selalu mendapat tekanan
dari ibunya untuk mencari pekerjaan.
Akhir kata, Bunda sayang Zayan.
Bunda sangat berharap, ketika Zayan menemukan
surat ini, Zayan menjadi anak baik dan sopan seperti yang Bunda harapkan.
Kecup sayang selalu
Bunda Zayan
Komentar
Posting Komentar
Tinggalkan kesanmu ketika berkunjung