Ketika
sebuah rasa manis yang pernah hinggap di dasar hati berubah menjadi keraguan,
di situlah dapat di pahami bahwa cinta juga menghilang.
Ketika aku
tidak lagi tertawa akan keunikanmu, di situlah aku mulai bosan.
Ketika aku
lebih mencurahkan isi hatiku di atas selembar kertas putih, disitulah aku mulai
mengabaikanmu.
Ketika aku
tidak pernah menangis akan kebohonganmu, di situlah aku mulai benar-benar
melupakanmu.
Lalu dimana
letak cinta yang pernah memenuhi setiap relung terdalam hatiku? Bahkan di saat
itu aku tersakiti oleh kebohongan kecilmu, ironisnya adalah kebohongan manis
yang sangat aku sukai walaupun aku merasa sepeti di bodohi berkali-kali.
Keledai saja
tidak akan jatuh pada lubang yang sama.
Lalu aku? Apakah
bersamamu aku bahkan lebih bodoh dari keledai?
Mungkin saja
....
Atau bisa
jadi TIDAK ....
Karena aku
begitu menikmati semua kebohongan itu. Bahkan semua itu menjadi batu asah yang
terus dan akan terus membuat aku semakin tajam.
Dan INILAH
AKU. Hasil asahan yang kau berikan kepadaku. Keraguan dan rasa bosan mulai
menjalari sampai ke ujung kakiku. Tidak ada senyum iklas dariku, tidak ada rasa
bersalah ketika aku mengacuhkanmu. Dan kau tau itu, bahwa aku tidak bisa
mencintaimu lagi. Bahkan walaupun kau tebarkan kejujuran melebihi insan di muka
bumi ini.
Bahkan
kejujuranmu pun tidak akan sanggup menumpulkan hatiku yang bodoh. Selama
bersama mu aku tetap menjadi gadis bodoh, hanya saja aku menjadi bodoh untuk
menipu hatiku sendiri.
Meyakinkan
hatiku, bahwa aku masih mencintaimu.
Komentar
Posting Komentar
Tinggalkan kesanmu ketika berkunjung