Langsung ke konten utama

Mukena Koyak



Beberapa hari belakangan ini aku sering melihat seorang gadis kecil duduk di tangga mesjid ketika sore menjelang. Aku yang selalu melakukan shalat magrib di mesjid ini, tidak bisa mengalihkan perhatianku dari gadis kecil itu. Sama seperti hari-hari sebelumnya, ia selalu menangis tersedu-sedu.

Karena penasaran, aku hampiri dia.

“Adik kecil, mengapa kamu selalu menangis disini?”

Ia menggeleng lemah. Aku tidak memaksa ia untuk menjawab pertanyaanku. Karena raut wajahnya sangatlah menyedihkan. Tidak tega aku memberondongnya dengan pertanyaan yang mendesak.

“Ikut kakak shalat yuk!?”

Ia mengangguk. “Tapi Adel gak bawa mukena, kak.”

Jujur aku kaget. Ia merespon ajakanku dengan pernyataan polosnya.

“Tukeran sama kakak. Sedikit kebesaran gak apa-apa kan.”

Ia mengangguk lagi.

Setelah itu kami melaksanakan shalat bergantian. Tapi hari-hari selanjutnya aku sudah menyediakan mukena kecil yang pas di ukurannya.

Tapi suatu hari ia datang kembali sambil menangis. Ia menenteng mukena yang kuberikan padanya. Betapa kagetnya aku melihat mukena itu telah dikoyak-koyak dengan kasar.

“Sudah-sudah. Besok kakak bawakan lagi ya.”

Ia mengangguk kembali.

Tapi hari selanjutnya pun berulang kembali. Ia menangis tersedu-sedu sambil memeluk mukena yang pernah kuberikan.

Aku mencoba bertanya apa yang terjadi. Tapi ia sama sekali tidak mau menjawabnya. Maka aku mengambil keputusan, aku akan memberikan sekali lagi mukena untuknya. Bila esok harinya ia kembali dengan mukena yang robek, aku akan mencari tahu sendiri apa yang terjadi.

Keesokan harinya lebih mengagetkan dari hari-hari sebelumnya. Ia muncul dengan senyum secerah matahari dan binar mata sejernih air pegunungan. Tawanya membelah adzan yang berkumandang. Mengajakku untuk shalat bersama.

Karena penasaran aku tanyakan apa yang membuatnya begitu bahagia. Dan jawabannya tidak memberikan jawaban yang aku inginkan.

Ia menjawab, “Karena mulai dari ini dan seterusnya tidak akan ada yang berani merobek mukena pemberian kakak.”

Lalu tiba-tiba saja bulu kudukku meremang.

***

END

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[SINOPSIS] Spring In London - Ilana Tan

Judul : Spring In London Pengarang : Ilana Tan Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Jumlah Halaman : 238 halaman  Cetakan : kesepuluh Agustus 2011 Naomi menelan ludah dengan susah payah. Air mata mulai membayang dimatanya.  “Sekarang kau tidak akan bisa lagi memandang ku tanpa memikirkan apa yang pernah terjadi antara aku dan kakakmu.” “Tidak ... itu tidak benar.” “Dan aku tidak bisa memandangmu tanpa teringat pada kakakmu dan apa yang pernah dilakukannya padaku.” Kata-kata yang diucapkan dengan tajam dan jelas itu menghujam jantung Danny. Dadanya terasa sakit dan sekujur tubuhnya lumpuh. Ia menantap Naomi tanpa berkedip, tanpa bernapas. Ia membuka mulut, namun tidak ada suara yang keluar. Naomi Ishida adalah gadis keturunan Indonesia – Jepang, dan dia merupakan saudara kembar Keiko Ishida (baca Winter in Tokyo). Berbeda dengan Keiko, Naomi memilih karir sebagai seorang model dan menetap di London. Karirnya sebagai model sangat sukses sehingga setiap pemotret

[SINOPSIS] Detektif Conan 70

Dapat juga komik kesukaanku ini di toko buku, padahal jatah terbitnya itu tanggal 30 november kemarin, tapi di toko buku Banda Aceh baru adanya sekarang. Tapi peduli amat lah, amat aja gk begitu peduli, nah Lho ...!!?? Tapi whatever lah, yang pasti komik ini udah ada ditangan, jadi kenapa harus pusing (^0^). Dan seperti biasa aku juga mau ngeringkas sedikit isi komik  Detektif Conan 70, check it out >>>

Book Review: Damn! It's You - Pelangi Tri Saki

Semua Orang Punya Masalah, Tapi Tidak Semua Orang Mampu Menyelesaikannya Judul Buku: Damn! It’s You! Penulis: Pelangi Tri Saki Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama Cetakan ke-1: Januari 2017 Tebal: 232 halaman ISBN: 978-602-03-3661-9 Tidak dipungkiri, banyak sekali penulis-penulis muda yang terlahir dari akun kepenulisan, wattpad. Salah satunya adalah karya pertama Pelangi Tri Saki diterbitkan Gramedia dengan judul Damn! It’s You yang merupakan seri kedua ‘You’. Tulisan yang khas remaja dan banyak menyelipkan percakapan lucu khas anak-anak SMA membuat karyanya banyak dikenal. Setelah sukses dengan seri pertama Hey! You! Diharapkan novel kedua ini akan mengikuti jejak terdahulunya. Dengan mengambil kehidupan SMA, Saki mengajak pembaca untuk mengenal pasangan lucu yang kelakukannya berhasil mengocok perut pembaca. Nigi, seorang cewek yang terkesan tomboy dan cerewet tidak sengaja bertemu dengan Saba, cowok dengan muka datar tanpa ekspresi sama sekali. Diperpa