Beberapa hari belakangan ini aku
sering melihat seorang gadis kecil duduk di tangga mesjid ketika sore
menjelang. Aku yang selalu melakukan shalat magrib di mesjid ini, tidak bisa
mengalihkan perhatianku dari gadis kecil itu. Sama seperti hari-hari sebelumnya,
ia selalu menangis tersedu-sedu.
Karena penasaran, aku hampiri
dia.
“Adik kecil, mengapa kamu selalu
menangis disini?”
Ia menggeleng lemah. Aku tidak
memaksa ia untuk menjawab pertanyaanku. Karena raut wajahnya sangatlah
menyedihkan. Tidak tega aku memberondongnya dengan pertanyaan yang mendesak.
“Ikut kakak shalat yuk!?”
Ia mengangguk. “Tapi Adel gak
bawa mukena, kak.”
Jujur aku kaget. Ia merespon
ajakanku dengan pernyataan polosnya.
“Tukeran sama kakak. Sedikit
kebesaran gak apa-apa kan.”
Ia mengangguk lagi.
Setelah itu kami melaksanakan
shalat bergantian. Tapi hari-hari selanjutnya aku sudah menyediakan mukena
kecil yang pas di ukurannya.
Tapi suatu hari ia datang kembali
sambil menangis. Ia menenteng mukena yang kuberikan padanya. Betapa kagetnya
aku melihat mukena itu telah dikoyak-koyak dengan kasar.
“Sudah-sudah. Besok kakak bawakan
lagi ya.”
Ia mengangguk kembali.
Tapi hari selanjutnya pun
berulang kembali. Ia menangis tersedu-sedu sambil memeluk mukena yang pernah
kuberikan.
Aku mencoba bertanya apa yang
terjadi. Tapi ia sama sekali tidak mau menjawabnya. Maka aku mengambil
keputusan, aku akan memberikan sekali lagi mukena untuknya. Bila esok harinya
ia kembali dengan mukena yang robek, aku akan mencari tahu sendiri apa yang
terjadi.
Keesokan harinya lebih
mengagetkan dari hari-hari sebelumnya. Ia muncul dengan senyum secerah matahari
dan binar mata sejernih air pegunungan. Tawanya membelah adzan yang
berkumandang. Mengajakku untuk shalat bersama.
Karena penasaran aku tanyakan apa
yang membuatnya begitu bahagia. Dan jawabannya tidak memberikan jawaban yang
aku inginkan.
Ia menjawab, “Karena mulai dari
ini dan seterusnya tidak akan ada yang berani merobek mukena pemberian kakak.”
Lalu tiba-tiba saja bulu kudukku
meremang.
***
END
Komentar
Posting Komentar
Tinggalkan kesanmu ketika berkunjung